Awal 2014 Sembilan Kecamatan di Klaten Waspada Banjir

KLATEN, suaramerdeka.com - Diperkirakan, Januari dan Februari 2014 mendatang merupakan puncak musim penghujan, sehingga setiap wilayah harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir, dan banjir lahar dingin. Di Klaten, ada sembilan kecamatan yang rawan terjadi banjir dan banjir lahar dingin.
Sebanyak 33 desa di tujuh kecamatan yang rawan terkena bencana banjir akibat luapan sungai Dengkeng, sedangkan dua kecamatan yakni Manisrenggo dan Kemalang rawan bencana banjir lahar dingin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten meminta masyarakat ada waspada.
''BPBD Klaten mencatat, ada 33 desa di tujuh kecamatan rawan banjir, sembilan desa di dua kecamatan rawan banjir lahar dingin, dan tiga desa di dua kecamatan rawan tanah longsor,'' kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Joko Rukminto di kantornya, Kamis (19/12).
Di awal musim penghujan tahun ini, BPBD sudah mengirimkan surat edaran ke semua camat untuk melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Hal itu mengingat sejumlah wilayah sering mengalami baanir musiman akibat luapan sungai dan tanggul jebol.
Ketujuh kecamatan yang rawan banjir antara lain Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas, Trucuk, Karangdowo, Juwiring dan Wonosari, tepatnya desa-desa di sepanjang aliran Sungai Dengkeng, sedangkan kecamatan rawan banjir lahar dingin adalah Kemalang dan Manisrenggo yang berada di lereng Merapi.
''Antisipasi bisa dilakukan dengan melakukan normalisasi saluran air, penguatan tanggul, dan pendirian posko banjir. Warga juga bisa menyiapkan karung plastik dan bronjong kawat untuk penguatan tanggul,'' ujar Joko.
( Merawati Sunantri / CN26 / SMNetwork )

Sumber : suaramerdeka.com

1 comment: